CALIFORNIA - Puncak hujan meteor Orionid yang terjadi pada Minggu (21/10/2012), telah tertangkap kamera dan tampil memukau di angkasa. Fenomena langka ini bisa disaksikan setiap Oktober, ketika bumi melewati aliran debu yang dibentuk oleh komet Halley.
Dilansir Softpedia, Senin (22/10/2012), meteor ini tampak seperti partikel yang menyala dan terlihat memancar keluar dari konstelasi Orion. Orionid sendiri dinamakan karena meteor ini berada di konstelasi Orion. Menurut astronom dari NASA, Mitzi Adams, Meteor ini menempuh perjalanan melintasi atmosfer bumi pada kecepatan 65 kilometer per detik (150 ribu mph).
Sementara menurut Space.com, fotografer Tommy Eliassen berhasil menangkap puncak hujan meteor Orionid ini di Korgfjellet, Hemnes, Norwegia pada Sabtu (20 Oktober 2012). "Meteor Orionid melesat di atas langit. Aurora borealis di ufuk utara dan Bima Sakti di atas tempat saya berpijak. Suhu sangat dingin, namun malam yang sempurna untuk mengabadikan hujan meteor Orionid," jelas Tommy.
Wikipedia menerangkan, hujan meteor Orionid atau yang biasa dikenal dengan Orionids, merupakan hujan meteor prolific (produktif) yang berkaitan dengan komet Halley. Orionids biasanya terjadi setahun sekali yang muncul selama sepekan di akhir Oktober.
Pertama kali, astronom E.C Herric melakukan observasi di 1839 dan 1840 untuk mengamati langit di malam hari pada Oktober. Hujan meteor Orionid dihasilkan oleh komet Halley yang melintas di atmosfer bumi. Komet Halley terkenal setelah astronom Edmund Halley menemukan komet tersebut dan melintas di sistem tata surya pada 1986.
Ketika komet melewati tata surya, matahari menyublim (mengubah uap air menjadi es) dan memungkinkan partikel batu untuk melepaskan diri dari komet. Semua partikel ini terus beredar di lintasan komet dan muncul sebagai meteor atau "bintang jatuh" ketika mereka melewati di atas atmosfer bumi.