
Kota Sawahlunto mungkin hanya seluas 274 Km² dan dihuni oleh sekitar 53.000 jiwa. Namun, kota ini menyimpan sejarah kelam pekerja paksa di pertambangan yang dikuasai oleh kolonial Belanda.
Pada tahun 1858, seorang ahli geologi kebangsaan Belanda, de Groet, menemukan kandungan batubara di sekitar Sungai Ombilin, Sumatera Barat. Penelitian lanjutan dilakukan oleh R. DM. Verbeck sekitar 10 tahun kemudian dengan hasil yang cukup mencengangkan. Daerah-daerah di sekitar sungai tersebut mengandung batubara hingga kisaran puluhan juta. Baru pada tahun 1892, poduksi pertambangan batubara di Ombilin dimulai.
Manusia rantai adalah orang pribumi yang dijadikan budak oleh penjajah Belanda. Banyak dari mereka menemui ajal saat menambang batu bara. Kita bisa mengetahui kisahnya di Lubang Mbah Soero, Sawahlunto.
Pada awal abad ke-20, orang Belanda mendatangkan mandor dari Jawa, salah satunya Mbah Soero, ia diangkat menjadi mandor oleh Kolonial Belanda karena ilmu kebatinan yang dimilikinya.
Sesampainya para buruh ini di Sawahlunto, mereka langsung dikirim ke penjara orang rantai yang khusus dibuat oleh Belanda untuk para buruh paksa (orang rantai). Mereka dipekerjakan membuka lobang tambang Soegar dengan posisi kaki dirantai, makan seadanya dan menerima upah sangat kecil. Namun, tenaga mereka dikuras habis untuk menyelesaikan konstruksi lobang tambang.
Dulunya, Banyak budak atau manusia rantai yang dikerahkan untuk menggali batu bara di sini karena memang memiliki kualitas batu bara yang sangat baik. Disebut manusia rantai, karena kaki setiap budak dirantai dengan bola besi yang berat.
Mereka bekerja siang malam tanpa henti. Jika melawan kehendak, pecutan dan ragam siksaan lain akan didapat. Karena terlalu keras, tak sedikit dari manusia rantai yang akhirnya jatuh sakit. Alih-alih dilarikan ke rumah sakit atau posko kesehatan terdekat, mereka malah ditaruh di sebuah lubang lainnya.
Tidak ada bantuan medis. Mereka yang sakit hanya didiamkan di sana hingga dijemput ajal. Para juragan tambang kolonial sengaja tidak memotret orang rantai yang sedang bekerja di dalam tambang. Tentunya untuk kepentingan politis. Apa kata dunia nanti? Jadi yang dipotret adalah buruh bebas atau buruh kontrak saja. Ini karena kedua jenis buruh ini juga ada di tambang batu bara ombilin
Artikel Terkait:
Sejarah
- 10 Perempuan Perkasa di Masa Lalu
- Pasukan Hantu dari Kalimantan yang di Takuti Belanda
- Perang Dunia II Dimenangkan Hitler jika Menggunakan Senjata Mematikan Ini
- Cerita Cinta Presiden Soekarno dan 9 istrinya
- 10 Raja-raja yang mempunyai kelakuan menyimpang
- Inilah 6 Kali Percobaan Pembunuhan Terhadap Presiden Pertama Indonesia
- (Pic) Foto-foto Kalteng jaman dulu.
- 10 Lokasi Harta Karun Paling Menakjubkan di Dunia
- Foto-Foto Cilacap Tempo Dulu
- Jutaan Anak Tewas Kelaparan Karena Perang Biafra
- Jugun Ianfu Perbudakan Seks Militer Jepang
- Sejarah Patung Liberty
- Biografi Seluruh Presiden Indonesia
- Daftar Seluruh Wakil Presiden Indonesia
- Foto-foto Bersejarah Jaman Kemerdekaan Ri
- Kisah Fotografer yang Mengabadikan Kemerdekaan RI
- Foto-foto Bersejarah Jaman Kemerdekaan RI
- 5 Nama Lain Indonesia di Masa Lalu
- Misteri Keris Kyai Nogo Siloeman | Milik Pangeran Diponegoro
- AUTO BIOGRAFI BUNG HATTA
- Rumah-Rumah Bersejarah di Indonesia !
- 10 Mata Uang Tertua di Indonesia
- Manusia Terkenal Yang Mempunyai Sejarah Aneh Di Dunia
- KTP Pada Zaman Penjajahan Belanda