Minggu, 26 Februari 2012

Inilah konsep Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut


Pada umumnya PLTA ialah pembangkit listrik yang energi penggerak utamanya bersumber dari air yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menggerakan turbin. PLTA merupakan jenis pembangkit sumber energi terbarukan dan tanpa menimbulkan emisi. Tetapi untuk skala besar masih banyak masalah-masalah yang harus dihadapi dari pengembangan PLTA ini.

Permasalahan yang sering timbul adalah besarnya biaya untuk pembangunan dan pemeliharaan PLTA, kebutuhan lahan yang sangat luas, dan efek samping yang diakibatkan terhadap lingkungan juga menjadi kendala.

Karena alasan tersebut, akhir-akhir ini banyak yang mengembangkan alternatif teknologi baru sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air untuk mengahasilkan enegi listrik, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai/Laut.

Arus sungai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan angin ataupun matahari yang cenderung lebih dipengaruhi oleh cuaca, sementara arus sungai mempunyai aliran yang tetap dan tidak banyak mengalami perubahan hingga ratusan tahun. Selain itu, air mempunyai berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan udara, dan hal itu berarti bahwa potensi energi yang bisa dihasilkan 321.800 km sungai-sungai besar di dunia lebih besar dibandingkan dengan energi yang bersumber dari angin.

Berbeda dengan arus sungai, arus laut juga mempunyai kandungan energi yang bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan. Namun arus laut cenderung mengalami perputaran atau biasa disebut juga arus putar sehingga cenderung pula untuk merusak. Pada selat, teluk dan tempat-tempat lainnya dimana arus laut mengalami penyempitan berupa bottle neck, arus laut akan sangat kuat sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan energinya.

Teknologi
Teknologi yang digunakan bekerja dengan cara mengkonversi energi kinetik dari arus laut ke energi listrik. Untuk melakukan hal tersebut, tidak dapat dilakukan dengan cara menghalangi seluruh jalan dari arus tersebut. Jika jalan dari arus tersebut dihalangi seluruhnya, maka energi yang ada tidak dapat diambil atau bahkan dapat merusak ekosistem yang ada. Maka dibuatlah desain untuk memaksimalkan jumlah energi yang dapat diambi sementara arus laut dapat berjalan sebagaimana mestinya tetapi dengan energi yang berkurang.

Ada beberapa macam kategori untuk mengubah energi arus laut menjadi energi listrik. Salah satu kategorinya ialah berdasarkan pada konfigurasi rotor :
1. Horizontal axis
2. Reciprocating hydrofoil
3. Vertical axis

Tidal Fence
Tidal fences ini sangat efektif untuk menghalangi arus. Keuntungan lain dari alat ini ialah bahwa semua peralatan listrik (generator dan transformator) dapat ditaruh di atas permukaan air. Selain itu, dengan memotong saluran arus, maka kecepatan turbin akan meningkat secara signifikan. Namun alat ini mempunyai beberapa kekurangan. Karena alat ini ditempatkan di tepi muara, maka dapat mengganggu ekosistem yang ada.


Tidal turbin
Tidal turbin merupakan alternartif dari tidal fence. Bentuknya yang menyerupai turbin angin, mempunyai beberapa kelebihan daripada tidal fence. Alat ini lebih aman bagi lingkungan, tidak menghalangi kapal kecil untuk bergerak di atasnya atau di area tempat turbin ini berada, dan pembuatannya yang membutuhkan sedikit material daripada tidal fence.

Tidal turbin dapat bekerja dengan baik di tempat yang mempunyai arus 2-2.5 m/s (arus yang lebih lambat tidak ekonomis sedangkan arus yang lebih cepat akan memberikan tekanan yang besar pada peralatan yang ada). Arus tersebut akan memberikan kerapatan energi empat kali lebih besar daripada udara, yang berarti turbin air dengan diameter 15 m akan menghasilkan energi yang sama dengan turbin angin dengan diameter 60 m. Sebagai tambahan, arus laut dapat diprediksi dan andal, sehingga dapat dikatakan lebih baik daripada energi angin atau energi matahari.

Ada banyak tempat di seluruh dunia yang memungkinkan untuk dipasang tidal turbin. Tempat yang ideal ialah tempat yang dekat dengan tepi laut (1 km) dan di air dengan kedalaman 20-30m. Menurut Peter Fraenkel,direktur dari UK-based Marine Current Turbines, tempat yang ideal akan menghasilkan 10 MW/km2. Uni Eropa telah mengidentifikasi 106 tempat yang cocok untuk dipasang turbin ini. Fraenkel juga percaya bahwa Indonesia juga dapat mengembangkan teknologi ini untuk membangkitkan energi.


Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga arus laut mempunyai beberapa keuntungan jika digunakan sebagai pembangkit listrik :
1. Merupakan energi terbarukan.
2. Mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil.
3. Tidak menghasilkan polusi/ ramah lingkungan
4. Konstruksi yang besar dapat menarik ikan , burung, dan hewan lain sebagai tempat bersarang.
5. Pembangunannya yang relative cepat.


Sumber 

Ikuti UNIK ASIIK di Facebook dan Twitternya disini
http://darmawanku.files.wordpress.com/2009/07/twitter-logo.png?w=121&h=35


Artikel Terkait: