Hujan hewan adalah suatu fenomena langka dalam ilmu meteorologi, walaupun kejadiannya sudah banyak dilaporkan terjadi di berbagai belahan dunia, namun fenomena ini pada kenyataannya masih belum banyak diketahui orang banyak.
Hujan Kodok
Dari namanya mungkin sudah dapat diartikan bahwa hujan hewan adalah seperti hujan lainnya, hanya bedanya, yang jatuh secara keroyokan dari langit bukan air, tapi kodok. Fenomena ini mungkin terdengar sedikit aneh, tapi percaya atau tidak, fenomena ini telah tercatat bahkan sejak zaman Cina kuno, terlebih lagi sewjak zaman Musa.
Dalam bible, dicatat bahwa fenomena hujan kodok terjadi karena sebagai salah satu malapetaka yang dikirimkan Tuhan untuk memaksa Firaun melepaskan Israel dari perbudakan Mesir.
Pada tahun 1901, hujan pernah kodok terjadi di Minneapolis, Amerika. Menurut msayarakat setempat yang menyaksikan langsung fenomena alam ini, pada awalnya langit ditutupi dengan awan berwarna hijau yang terlihat seperti jas hujan raksasa. Beberapa saat kemudian, kodok-kodok dalam jumlah yang banyak seperti dicurahkan dari langit.
Pada tahun 1981 di Naphilon, Yunani. Masyarakat setempat kaget dengan ratusan kodok yang meloncat dari langit menghujani pepohonan di hutan. Berita resmi daerah setempat kemudian melaporkan bahwa sebuah badai besar yang diikuti angin tornado telah mengangkut kodok-kodok ini untuk kemudian dilemparkan di daerah pepohonan Naphilon, Yunani. Namun, fakta yang menarik dibalik berita tersebut, kodok yang menghujani daerah pepohonan tersebut ternyata adalah spesies yang hanya terdapat di Afrika Utara.
Hujan Ikan
Pada tahun 1859, fenomena aneh terjadi di Inggris. Ikan-ikan menghujani tanah dan terlihat seperti dibuang dalam jumlah besar dari langit ke bumi. Fenomena ini terjadi tepatnya di Glamorganshire, Inggris. Diperkirakan jumlah ikan-ikan dalam fenomena saat itu, mencapai ribuan ikan. Para nelayan kemudian melepaskan ikan-ikan tersebut kembali ke laut, karena kebanyakan dari ikan-ikan tersebut ada yang masih hidup.
Fenomena serupa juga pernah terjadi di Louisiana, Amerika pada tahun 1947. Hanya bedanya pada fenomena di Louisiana adalah, ikan-ikan yang jatuh dari langit kebanyakan sudah mati dan membeku dalam es.
Pada tahun 1969, sebuah ikan besar jatuh dari langit di sebuah gereja di Sydney, Australia. Jatuhnya ikan besar ini juga diikuti dengan jumlah air yang besar.
Pada tahun 1989, sekitar 800 ikan-ikan kecil jatuh dari langit di depan teras rumah seorang warga Ipswich, Australia.
Satu tempat yang justru menganggap fenomena ini adalah suatu hal yang lumrah adalah, Honduras. Masyarakat setempat di Honduras sering merayakan sebuah perayaan tahunan yang bernama, Lluvia de Peces yang berarti hujan ikan. National Geographic pernah mengadakan penelitian khusus tentang fenomena hujan ikan yang terjadi di Honduras, dimana disana dalam fenomena yang terjadi, ikan yang jatuh dari langit bukan berasal dari daerah setempat, melainkan dari daerah yang sama sekali bukan berada di dekat Honduras. Para ahli kemudian
Hujan Buaya
Fenomena ini hanya dua kali terjadi yakni di Silvertown, Amerika, dan di Montreal. Pada fenomena hujan buaya yang terjadi di Silvertown, Amerika, hujan aneh ini terjadi hanya dalam waktu singkat. Buaya-buaya yang jatuh sempat diteliti oleh Dr. J.L. Smith yang keheranan dengan keberadaan buaya-buaya yang kebanyakan masih hidup meskipun telah jatuh dari langit. Buaya-buaya yang jatuh rata-rata berukuran sepanjang 12 inci.
Selain beberapa fenomena hujan hewan di atas, masih banyak lagi fenomena hujan hewan lainnya, seperti hujan burung, hujan anjing, hujan kucing, dan beberapa hewan lainnya. Pernah juga terjadi hujan gajah, tetapi dalam fenomena tersebut hanya satu gajah bayi.
Penjelasan Para Ilmuwan
Untuk membuat misteri alam ini terkesan samar dan normal, para ahli mengeluarkan teori yang mengatakan bahwa, angin dengan kekuatan yang kuat telah menjadi penyebab dibalik fenomena hujan hewan ini. Para ahli sudah lama mencoba mendeskpsikan bagaimana sebuah angin dengan kekuatan yang dahsyat bisa membawa ratusan bahkan ribuan hewan untuk dilontarkan atau dibawa hingga bermil-mil jauhnya.
Salah satu ilmuwan yang mencoba memecahkan fenomena misteri ini adalah seorang fisikawan Prancis bernama André-Marie Ampère. Dia merupakan ilmuwan pertama yang menaruh minat untuk memecahkan fenomena hujan hewan ini. Dalam hipotesanya di hadapan Society of Natural Sciences, dia mengemukakan bahwa angin puting beliung bisa mengangkat ratusan hingga ribuan hewan ini untuk selanjutnya dilontarkan bermil-mil jauhnya.
Hipotesa ini memang terdengar masuk akal, dan mungkin akan ada bayak orang yang menerima teori ini sebagai suatu pemecahan terhadap fenomena alam ini. Tapi, teori ini setelah saya amati ternyata masih memiliki kekurangan.Coba anda perhatikan kembali dalam catatan-catatan di atas mengenai fenomena hujan hewan ini. Kesimpulan yang seharusnya dihasilkan oleh fenomena hujan hewan ini adalah;
Dalam beberapa kejadian, ada beberapa hewan yang masih hidup,
Hewan yang jatuh adalah spesies yang sama,
Hewan yang jatuh rata-rata memiliki ukuran yang hampir serupa.
Mungkin ada yang masih bingung dengan bertanya, ada apa dengan 3 kesimpulan hujan hewan di atas?
Mari saya ajak anda menyaksikan beberapa fenomena angin tornado yang berhasil saya temukan di Youtube. Berikut beberapa videonya:
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=a_MuaWDg5Z0&hl=en_US&fs=1&rel=0]
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=JW9UqDZHAQ8&hl=en_US&fs=1&rel=0]
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=DNL7ASvl4k4&hl=en_US&fs=1&rel=0]
Perhatikan bagaimana setiap angin tornado itu melewati suatu rumah, atau kebun, atau peternakan. Semuanya langsung hancur. Bayangkan jika ada satu ekor kodok di sana yang terperangkap dalam angin tornado. Dengan ribuan keping benda lain di dalam sana, entah itu serpihan pohon atau serpihan rumah, mungkinkah kodok itu tidak akan terbentur dengan satu saja benda yang memiliki ukuran lebih besar dari dia? Mungkinkah kodok itu akan selamat? Berhubung saya tidak mempunyai gambaran ada berapa benda yang seharusnya terperangkap dalam pusaran angin tornado tersebut selain satu ekor kodok, maka saya tidak bisa secara pasti mengukur probabilitas kemungkinan si kodok masih akan hidup setelah dia melewati mimpi terburuk dalam hidupnya. Yang jelas, saya meragukan jika si kodok bisa selamat hingga kembali jatuh ke bumi setelah terlempar hingga bermil-mil jauhnya.
Sekarang kita masuk ke poin kedua sekaligus poin ketiga, dimana hewan yang jatu
h adalah spesies yang sama. Sekarang pikirkanlah dengan baik, angin seperti apa yang ketika sedang asyik-asyiknya menari berputar-putar dengan kecepatan tinggi mampu untuk memisahkan hewan-hewan tertentu saja untuk kemudian akan dilemparkan ke suatu daerah tertentu? Kenapa sang angin tornado mampu dengan detil memisahkan hanya hewan saja yang akan dilontarkan ke suatu daerah? Kenapa tidak pernah dalam suatu hujan hewan tiba-tiba ada suatu sepeda menyusul jatuh dari langit? Bukankah jika dalam suatu kejadian fenomena hujan hewan, ada beragam macam spesies dari hewannya yang jatuh justru akan lebih mendukung teori yang mengatakan jika hujan hewan terjadi akibat angin tornado baru saja memporak porandakan suatu kebun binatang? Mungkinkah sebenarnya angin tornado itu terlalu hebat dan pintar karena mampu memisahkan spesies hewan sekaligus klasifikasi golongan ukurannya?
Saya tidak bermaksud menentang ilmuwan manapun, hanya saja dalam teori yang dikeluarkan beberapa ilmuwan, mereka seperti terlalu angkuh dengan gelar ilmuwannya tanpa memikirkan dasar yang jelas teori mereka, sehingga dikemudian hari menimbulkan celah untuk dipertanyakan. Setidaknya, saya bisa memberi tahu anda, bahwa dunia yang kita diami ini, bukanlah dunia yang hanya bisa berputar sesuai logika alam pikiran manusia. Terkadang dunia ini terlalu bulat untuk dipertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Sama halnya ketika sedang asyik mencari referensi artikel hujan hewan ini, saya menemukan suatu fenomena yang benar-benar lebih aneh dari fenomena hujan hewan, yaitu HUJAN UANG.
Mungkin ada yang masih ingat dengan aksi salah satu konglomerat Indonesia bernama Tung Desem Waringin yang membuat fenomena hujan uang buatan. Tung Desem Waringin melemparkan uang dari atas helikopternya dengan pecahan Rp. 5.000, Rp. 10.000, dan Rp. 20.000 dalam rangka promosi buku motivasinya. Otomatis ini membuat hujan uang terjadi di bawah helikopternya Tung Desem Waringin. Tapi, bagaimana para ilmuwan menjelaskan suatu pekarangan gereja yang sedang sunyi, tidak ada helikopter atau pesawat yang melintas di atasnya, tiba-tiba koin-koin mulai jatuh dari langit, orang-orang kemudian mulai tercengang dan menganggap fenomena ini seperti “kiriman dari surga”. Ya, saya tidak sedang mendongeng, ini adalah apa yang terjadi di pekarangan Gereja St. Elisabeth, Reddish, Inggris. Dan ini bukan satu-satunya.
Pada tahun 1940, di sekitar daerah Meshchnera, Rusia, kira-kira sekitar 1.000 koin tiba-tiba jatuh dari langit selama badai yang berlangsung selama kurang dari 1 jam. Yang aneh dari fenomena “kiriman dari surga” di Rusia ini adalah koin-koin yang jatuh ternyata berasal dari abad ke-16.
Pada tahun 1956, ratusan koin jatuh ke atas gerombolan anak-anak SD di Hanham, Inggris ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang sekolah. Kebetulannya, para anak-anak tersebut sedang berunding untuk patungan membeli buah-buahan untuk guru mereka yang sedang sakit.
Pada tahun 1982, seorang penjaga toko di Manchester Inggris melaporkan ke pihak berwajib tentang aksi anak-anak kecil yang memborong cokelat di tokonya. Ia tidak percaya dengan pernyataan anak-anak yang mengatakan bahwa uang yang mereka peroleh adalah uang yang jatuh dari langit ketika mereka sedang bermain di suatu pekarangan gereja, Ia curiga jika anak-anak kecil tersebut telah mencuri uang dari suatu gereja di daerah tersebut. Namun setelah diselidiki, tidak ada satupun pihak yang merasa kehilangan uang dalam jumlah yang sama dengan apa yang dibelanjakan anak-anak tersebut untuk membeli cokelat.
Dunia yang aneh, bukan?
Sumber